Hanya sebuah kata yang ingin keluar dari pena....

Sudah cukup.... aku akan berjalan dengan kaki yang terdapat luka gores, dan tanganku akan tetap melambai meskipun membawa beban berat dalam genggaman, tapi aku puas....puas...dengan melihat setitik sinar hangat yang kelak akan menemaniku selamanya...

Minggu, 12 Agustus 2012

I'm fine..


Aku hanya bisa bersembunyi di balik gapura batu itu....

Aku melihatmu dari jauh stelah aku berputar – putar mencarimu, akupun tahu setelah kamu menoleh melihatku. Entah apa arti sebuah tatapan wajahmu saat aku datang mendekatimu, namun yang pasti aku begitu mengharapkan pelukanmu saat itu, agar kamu bisa mengerti betapa capeknya aku menanti malam ini untuk bertemu dengan kamu. Tak lama kemudian aku bisa duduk disebelah kamu, yaaahhh meskipun aku duduk beralaskan sendalku sendiri yang penting ada kenyamanan dan ketenangan setelah aku sedikit mencium aroma wangimu.

Akupun meminta obat sakit kepala yang telah aku minta sebelumnya tadi dari kamu, ternyata kamu pun menyodorkan obat flu kepadaku, hehehehe.....aku bisa melihatmu tersenyum malu kepadaku karena obat yang kamu bawa salah. Namun berhubung sakit kepalaku sudah sangat sakit, aku pun minum obat itu, sapa tahu bisa sedikit mengurangi rasa sakit ini. Dan ternyata ada sepotong roti yang kamu berikan kepadaku, sebenarnya aku lapar, karena aku makan terakir sore tadi jam 5. Ingin aku memakannya, namun aku masih ingin melihat wajahmu terlebih dahulu, ingin aku memuaskan rasa ini meskipun hanya sekedar melihat wajah kamu dari samping yang sedang asik bercanda dengan sahabatmu, sedangkan aku ibarat setumpuk tas bernyawa yang berada di sebelah kamu. Tanpa ada perasaan dari kamu ingin menanyakan kabarku, keadaanku, dan ternyata aku pun hanya sekedar angin lalu disampingmu.

....HP kamu pun berbunyi....

Ternyata kakak kesayanganmu yang sms kamu, dan isi sms itu yang memaksa aku harus beranjak dari tempat terhangat yang barusan aku dpatkan di dinginnya malam ini. Aku tahu harus harus berbuat apa, aku sadar meskipun dengan kepala yang berat karena sakit ini, aku tahu diri kok aku harus segera pergi menjauh dari kamu.. malam yang jauh dari harapanku, malam yang ternyata sangat sakit aku rasakan, malam yang membuat aku ling – lung kaya orang bodoh yang gag tau arah harus kemana pergi. Kamu bisa bayangkan rasanya jadi aku?

Dari tempat gelap ini aku bisa melihatmu, aku bisa melihat senyum kecilmu, aku bisa merasakan betapa hangatnya kamu ditengah – tengah teman kamu yang nyaman, ditemani kakak tersayangmu yang tanpa ia sadari telah merebut tempat dudukku. Dari sini aku bisa merasakan betapa kamu sangat mencariku, ingin melihat keadaanku seperti apa, kebingungan kamu aku rasakan meskipun hanya secuil kuku jari kelingkingmu yang dibandingkan dengan kenyamanan yang kamu dapatkan malam ini. Namun buat apa? Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengusir rasa dingin duniaku ini? Apa setelah kamu menemukan dimana aku berada, kemudian kamu akan datang dan memelukku erat? Aku tidah tahu apa yang aku rasakan saat ini semuanya terasa kosong, hatiku berteriak namun tak seorangpun yang mendengar, dingin yang membuat otakku beku jauh dari api kecil yang kamu genggam. Dan aku akan tetap melihatmu dari sini..
dihadapanNya aku bersyukur merasakan saat – saat seperti ini, saat dimana sangat terasa terasing diantara kerumunan orang, tersesat di tempat yang padahal sering akau kunjungi, hahahaha....sungguh aneh.
Hampir dua jam lebih aku menantikan kamu datang melihatku, disini, dan akhirnya dapat melihatmu mendekat, menghampiriku dengan raut wajah kasihan terhadapku..tapi jangan merasa kasihan terhadapku, aku masih kuat menjalani ini semua. Melainkan berbelaskasihanlah terhadap diri kamu sendiri dengan setumpuk alasan yang yang ada dalam hatimu..
Aku masih disini...masih bertahan sedang menanti setitik harapan yang membuat aku masih hidup meskipun dengan hujaman sindiran dan umpatan dari setiap ajudanmu. Aku masih sanggup.. sudah waktunya aku pulang, kamu pun menawarkan diri untuk menemaniku, aku senang, tak ingin sedikitpun aku melewatkan untuk selalu dekat dengan kamu, apa kamu merasakan hal yang sama denganku? Hemm... aku sdikit beruntung malam ini meskipun hanya sebentar menggenggam tanganmu, bangga rasanya bisa menunjukkan kesemua orang yang ada, menunjukkan betapa ayunya kamu. Namun demikiankah yang juga kamu rasakan??
Akhirnya malam ini pun berakhir dengan segumpal sesak di dada,  tapi aku bersyukur masih bisa melihatmu dihadapanNya, masih bisa menyapamu seperti tahun kemarin, meskipun dengan suasana yang berbeda.
 Wangi punggung tanganmu masih sama seperti dulu,,

Sampai jumpa dilain kesempatan ditempat yang sama dan diwaktu yang sama, namun aku harap dengan kondisi yang jauh lebih baik dari malam ini..
cepet bobok ya dan jangan lupa dimakan rotinya...
:')

                                                                                                                        phsrng 10_08_2012/nono