Aku
hanya bisa bersembunyi di balik gapura batu itu....
Aku
melihatmu dari jauh stelah aku berputar – putar mencarimu, akupun tahu setelah
kamu menoleh melihatku. Entah apa arti sebuah tatapan wajahmu saat aku datang
mendekatimu, namun yang pasti aku begitu mengharapkan pelukanmu saat itu, agar
kamu bisa mengerti betapa capeknya aku menanti malam ini untuk bertemu dengan
kamu. Tak lama kemudian aku bisa duduk disebelah kamu, yaaahhh meskipun aku
duduk beralaskan sendalku sendiri yang penting ada kenyamanan dan ketenangan
setelah aku sedikit mencium aroma wangimu.
Akupun
meminta obat sakit kepala yang telah aku minta sebelumnya tadi dari kamu,
ternyata kamu pun menyodorkan obat flu kepadaku, hehehehe.....aku bisa
melihatmu tersenyum malu kepadaku karena obat yang kamu bawa salah. Namun
berhubung sakit kepalaku sudah sangat sakit, aku pun minum obat itu, sapa tahu
bisa sedikit mengurangi rasa sakit ini. Dan ternyata ada sepotong roti yang
kamu berikan kepadaku, sebenarnya aku lapar, karena aku makan terakir sore tadi
jam 5. Ingin aku memakannya, namun aku masih ingin melihat wajahmu terlebih
dahulu, ingin aku memuaskan rasa ini meskipun hanya sekedar melihat wajah kamu
dari samping yang sedang asik bercanda dengan sahabatmu, sedangkan aku ibarat
setumpuk tas bernyawa yang berada di sebelah kamu. Tanpa ada perasaan dari kamu
ingin menanyakan kabarku, keadaanku, dan ternyata aku pun hanya sekedar angin
lalu disampingmu.
....HP
kamu pun berbunyi....
Ternyata
kakak kesayanganmu yang sms kamu, dan isi sms itu yang memaksa aku harus
beranjak dari tempat terhangat yang barusan aku dpatkan di dinginnya malam ini.
Aku tahu harus harus berbuat apa, aku sadar meskipun dengan kepala yang berat
karena sakit ini, aku tahu diri kok aku harus segera pergi menjauh dari kamu..
malam yang jauh dari harapanku, malam yang ternyata sangat sakit aku rasakan,
malam yang membuat aku ling – lung kaya orang bodoh yang gag tau arah harus
kemana pergi. Kamu bisa bayangkan rasanya jadi aku?
Dari
tempat gelap ini aku bisa melihatmu, aku bisa melihat senyum kecilmu, aku bisa
merasakan betapa hangatnya kamu ditengah – tengah teman kamu yang nyaman,
ditemani kakak tersayangmu yang tanpa ia sadari telah merebut tempat dudukku.
Dari sini aku bisa merasakan betapa kamu sangat mencariku, ingin melihat keadaanku
seperti apa, kebingungan kamu aku rasakan meskipun hanya secuil kuku jari
kelingkingmu yang dibandingkan dengan kenyamanan yang kamu dapatkan malam ini.
Namun buat apa? Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengusir rasa dingin duniaku
ini? Apa setelah kamu menemukan dimana aku berada, kemudian kamu akan datang
dan memelukku erat? Aku tidah tahu apa yang aku rasakan saat ini semuanya
terasa kosong, hatiku berteriak namun tak seorangpun yang mendengar, dingin
yang membuat otakku beku jauh dari api kecil yang kamu genggam. Dan aku akan
tetap melihatmu dari sini..
dihadapanNya
aku bersyukur merasakan saat – saat seperti ini, saat dimana sangat terasa
terasing diantara kerumunan orang, tersesat di tempat yang padahal sering akau
kunjungi, hahahaha....sungguh aneh.
Hampir
dua jam lebih aku menantikan kamu datang melihatku, disini, dan akhirnya dapat
melihatmu mendekat, menghampiriku dengan raut wajah kasihan terhadapku..tapi
jangan merasa kasihan terhadapku, aku masih kuat menjalani ini semua. Melainkan
berbelaskasihanlah terhadap diri kamu sendiri dengan setumpuk alasan yang yang
ada dalam hatimu..
Aku
masih disini...masih bertahan sedang menanti setitik harapan yang membuat aku
masih hidup meskipun dengan hujaman sindiran dan umpatan dari setiap ajudanmu.
Aku masih sanggup.. sudah waktunya aku pulang, kamu pun menawarkan diri untuk
menemaniku, aku senang, tak ingin sedikitpun aku melewatkan untuk selalu dekat
dengan kamu, apa kamu merasakan hal yang sama denganku? Hemm... aku sdikit
beruntung malam ini meskipun hanya sebentar menggenggam tanganmu, bangga
rasanya bisa menunjukkan kesemua orang yang ada, menunjukkan betapa ayunya
kamu. Namun demikiankah yang juga kamu rasakan??
Akhirnya
malam ini pun berakhir dengan segumpal sesak di dada, tapi aku bersyukur masih bisa melihatmu
dihadapanNya, masih bisa menyapamu seperti tahun kemarin, meskipun dengan
suasana yang berbeda.
Wangi punggung tanganmu masih sama seperti
dulu,,
Sampai
jumpa dilain kesempatan ditempat yang sama dan diwaktu yang sama, namun aku harap dengan kondisi yang jauh lebih baik dari malam ini..
cepet bobok ya dan jangan lupa dimakan rotinya...
:')
phsrng 10_08_2012/nono