Hanya sebuah kata yang ingin keluar dari pena....

Sudah cukup.... aku akan berjalan dengan kaki yang terdapat luka gores, dan tanganku akan tetap melambai meskipun membawa beban berat dalam genggaman, tapi aku puas....puas...dengan melihat setitik sinar hangat yang kelak akan menemaniku selamanya...

Sabtu, 28 Januari 2012

apa - apaan ini...


Sebut saja aku bunga, eh jangan...sebut saja aku tangkai.

Hari ini ketika terbangun dari tidur ternyata mataku bengkak, mungkin karna digigit nyamuk atau hewan melata yang sejenisnya kecil yang suka berjemur di kasur lipatku. Maklum kasur butut yang jarang saya bersihkan, karena rasa malas yang menggumpal di otak membuat aku enggan membersihkan kamarku, termasuk kasur lipatku.
....................

Pagi ini hari senin, senin yang indah senin yang penuh semangat karna sengatan mentari pagi yang menusuk jendela kamar, namun tidak dengan aku di pagi yang penuh kabut dipagi yang berjalan tanpa ada mimpi lagi, harapan pun sekarang tinggal harapan.
Jam di dinding sudah merayuku untuk cepat beranjak dari kasur butut, dengan tegarnya berjalan meninggalkanku, sudah pukul 07.00 pagi, padahal saat aku bangun baru berjalan santai di angka 6.
Apa yang aku rasakan di pagi ini?
Hahahaha....aku sendiripun tak pernah tau...yang jelas pikiran ini seperti gag ada isi, mirip orang gila akut, bisanya Cuma tertawa tapi anehnya airmata tetap ikut keluar juga.
Ngomong – ngomong kamarku serasa tidak ada yang menarik lagi, padahal setiap aku bangun dari tidur mata ini selalu melihat disekeliling ruangan ini, tak terkecuali sebuah boneka miliknya yang dia percayakan untuk aku rawat, hanya sebuah boneka, tapi menunjukkan suatu perasaan yang dalam..itu dulu.
Pagi ini aku bangun dengan tatapan kosong pada boneka tersebut, aku ingin mengajak dia bercanda seperti dulu, tapi boneka itu hanya diam aku panggil pun juga tetap diam, hahaha..mungkin aku yang sudah gila. Hai paul, apa yang dirasakan tuanmu disana?
 (* paul = boneka)
.....................
Akirnya aku beranjak dari tempat tidurku, kubuka pintu kamarku dan bergegas aku ambil handukku untuk mandi. Lagi – lagi hari senin yang berbeda, aku tak lagi merasakan segarnya air yang menyirami tubuhku. Perasaan yang kacau mungkin, samapi air dinginpun terasa hangat.
Setelah selesai mandi aku bingung harus ngapain, kerja?dengan kondisi kayak gini, yang benar saja...dengan mata kaya orang china, dengan pikiran yang tiba – tiba memutuskan untuk pindah rumah, gag tau pindah ke mana tapi akan aku cari terus kmana larinya ini pikiran.
Pagi ini benar – benar berbeda dalam hidupku, berbeda dengan pagi kemarin...
Ku rebahkan kembali kumpulan daging ini di tempat tidurku, rasanya aku hanya ingin tidur..tidur...dan tidur lagi. Benar – benar senin pagi yang menyebalkan, sumpah...aku gag mau ngulangin kaya gini lagi.
......................
Kemarin aku masih baik – baik saja, bahkan sampai sore kita baik – saja. Ternyata aku baru sadar ketika ada yang tersembunyi dari balik cerianya seharian ini.
Yaaahhhh... aku diputus, sebaris kalimat yang menyatakan kekecewannya atas masalaluku, kekecewaan seorang wanita yang masih belum bisa menerima apa arti perubahan.
Senin pagi yang suram ini aku hanya bisa diam, mencari – cari alasan untuk pembelaan atas masalahku ini, tapi semuanya sia – sia. Mungkin karena kemarahan, kekecewaan, ketidakpercayaan sudah membentuk menjadi headphone yang permanen yang menutup telinganya sehingga sepatah alasanku selalu ditolaknya mentah – mentah. Apa yang bisa aku perbuat di pagi ini?
Tertawa...aku ingin tertawa sampai urat sarafku putus, aku ingin tertawa sampai air mata yang menghiasi seluruh wajah bodohku ini, aku ingin tertawa menertawakan masa laluku yang bahkan setiap orangpun akan jijik untuk membicarakannya dan lagi – lagi aku ingin tertawa atas sesuatu hal yang harus mengakhiri cintaku di masa kini.
Aku ingin tidur lagi, siapa tau ketika aku bangun semua sudah berbeda lagi. Namun mungkin aku harus tidur lama, sampai aku menemukan dunia di alam mimpiku, sehingga aku akan malas untuk bangun. Hai mimpi, bisakah kau aku bawa dalam dunia nyataku?
..........
Bodoh.....!
Iya aku memang bodoh, hahahaha....
Berbahagialah kamu yang mempunyai masa lalu yang indah...
(* berandai - andai)
Sampai sekarangpun aku gag akan pernah bisa percaya dengan ini, namun lagi – lagi apa yang aku bisa lakukan untuk memperbaiki namaku di hati kamu? Tidak ada kan? Berarti memang aku benar – benar bodoh, bahkan kamu pun menyuruhku untuk menertawakan kebodohanku,
sungguh ironis sekali hidup ini. Dimana seseorang ingin mengubah masa lalunya ke sudut yang lebih baik, namun ternyata sudut baik pun tak kunjung bisa ditemukan. Adakah dosa yang sangat berat dariku di msa lalu, Sehingga aku harus menuainya dimasa sekarang ini?
Kalau begini ceritanya aku akan membawa daging tanpa mimpi ini kemana? Keduniaku dulu yang indah tanpa aku pernah merasa kalah dan sakit mungkin, atau aku akan tetap seperti ini brjalan tanpa mimpi, tanpa harapan, dengan semua beban masa lalu yang tetap dan akan menancap terus di otak tanpa bisa dihapus.
Aku merasa sudah cacat sejak aku mengukir kisahku dulu, namun aku sudah berubah.. aku sudah berubah menjadi baik, tolong lihat aku....!
Yahhhh... akhirnya butiran ini menetes lagi, ini aku berikan sekumpulan butiran bening ini untung mengobati sakit hati kamu.aku seperti tangkai mawar yang layu, yang sudah pantas untuk dibuang. Namun setidaknya aku hidup untuk menebus semua kebodohanku yang membuat kamu menutup mata meskipun aku ada di depan wajahmu dan masih merasakan desahan nafasmu. Hai, kamu yang merubah aku, apakah kamu masi mempunyai cinta yang kita banggakan dulu, cinta yang berjalan diatas batu terjal dan licin. Dulu kita percaya cinta akan saling menerima apa adanya dan aku pun mencintai dan selalu mencintai kekurangmu. Namun setelah semua kamu tau kamu pun pergi jauh.
Setidaknya aku berubah menjadi baik juga karena kamu...dan itu memang karena kamu, semoga setan yang disampingku bisa cepat pergi, dan aku bisa mempertahankan sisi baikku, namun kalaupun aku yang kalah, aku minta ma’av..



Minggu, 22 Januari 2012

Filosofi doaku....




Kapan doaku Engkau kabulkan ya Tuhan...?
.....
Sebuah pertanyaan yang sering terlintas di benak kita, bahkan kerap kali tinggal di hati kita. merupakan suatu sikap dimana kita ingin memohon, bertarima kasih, berbicara, meluapkan isi hati kita, bahkan bercerita tentang apa yang kita alami kepada sang raja kehidupan yang dikemas dalam sebuah doa.
Kita sendiripun tidak akan pernah tau kapan Tuhan akan mengabulkan doa kita....setidaknya kita tidak pernah berhanti untuk memohon keajaiban dalam doa kita. Mungkin menurut sebagian orang doa yang kita panjatkan masih antri untuk dikabulkan, atau mungkin Tuhan sedang melihat seberapa besar kebaikan kita, bahkan ada yang bilang doa yang kita panjatkan kurang serius atau kurang keras, sehingga Tuhan tidak mendengar ataupun masih enggan terhadap apa yang kita minta.
Hahaha....semua mungkin benar, dan gag ada aturan yang menyalahkan bagaimana cara doa yang terbaik. Adalah Hati kita masing – masing yang bisa menilai bagaimana doa yang benar kita agar dikabulkan.
Pasti ada aturan atau cara doa yang baik yang telah diatur dalam agama yang kita anut masing – masing, bahkan apa yang harus kita doakan pun juga sudah ditulis semua sebagai pelengkap agar doa kita terkabul.
Namun dari itu semua, pasti dari pribdi kita mempunyai cara berdoa sendiri.
……
Ehm, sedikit share aja…
Kapan sih kita akan ingat bahwa kita harus berdoa??
Menurut pendapat umum, hampir 50% kita akan berdoa diwaktu kita sedang tertimpa musibah...kemudian 50% berikutnya kita berdoa hanya untuk kewajiban, atau mungkin sudah kebiasaan kita sejak kecil, dan mungkin memang kita orang yang tekun untuk berdoa.
Kemudian muncul pertanyaan lagi, masuk dalam kategori mana sih kita pribadi?
Hanya diri kita yang bisa menjawab pastinya kawan!

Sejenak kita bisa merasakan dengan hati tenang, dengan pikiran rileks, apa cara kita berdoa sudah benar?kenapa doaku tidak dikabulkan?
........................
Pernah teman saya bercerita, dia ingin sekali mendapat pekerjaan. Dikarenakan dia sudah mengganggur kurang lebih 3 tahun. Dan memang dia berdoa dengan sangat kusuk, rajin kegereja, kebetulan dia memang seorang Katholik. namun lama dia menanti doa pun belum dikabulkan, padahal dia tak pernah lupa untuk berdoa setiap saat. Kemudian dia mempunyai inisiatif untuk merubah sikap hidupnya, omosinya, tingkah lakunya yang dulu buruk dan lain – lain. Memang  benar, dia dulu seorang preman, seorang pemuda nakal yang ditakuti banyak orang, kurang bisa mengendalikan emosi dan merupakan pribadi yang sulit diatur. Namun sudah hampir 1 tahun doa dia belum dikabulkan juga. kemudian dia berfikir lagi, mungkin karena usaha yang dia lakukan kurang keras, atau mungkin terkesan asal – asalan. Kemudian dia tetap tekun berdoa, merubah sikap hidupnya menjadi baik, menjadi pribadi yang sabar dan juga tak pernah lelah untuk berusaha dalam mencari pekerjaan, usahanya tak kenal waktu, kesana kemari hanya untuk mencari jawaban diterimanya dirinya untuk bekerja.
Namun lagi – lagi doa dia belum dikabulkan juga???!!!
.........................................
Menurut kalian apa ada yang salah dengan apa yang dia lakukan selama ini?
Padahal semua yang menurutnya baik pun sudah dia lakukan demi sebuah harapan agar doa yang dipanjatkan segera terkabul. Tapi kenyataanya tetap nol besar.
Mungkin apa yang dia lakukan sudah sangat benar, bahkan memang harus dipertahankan. Mengenai perubahan menjadi pribadi yang baik, perubahan rajin berdoa, perubahan sikap yang pantang menyerah itu memang perlu dipertahankan meskipun doanya sudah terkabul dan apa yang dia inginkan sudah tercapai.
Yang jadi masalah bagi sang Pengabul adalah mungkin bagaimana tanggung jawab dari apa yang kita minta itu, untuk dipertahankan dan dijalani seperti apa yang kita minta di awal kita memohon. Manusia merupakan pribadi yang mudah berubah, bahkan dalam 1 detikpun pemikiran sudah bisa berubah. Mungkin itu kelemahan yang paling mendasar dari sifat manusia.
Setidaknya bisa diambil kesimpulan bahwa doa kita pasti dikabulkan oleh sang Pencipta kehidupan, namun tinggal bagaimana kita menempatkan diri kita agar mampu menerima apa yang telah kita minta dan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Atau mungkin keberuntungan hidup sehingga doa yang kita mohon kemarin sudah dikabulkan hari ini, tanpa harus menunggu antrian?!
Berdoa bisa dikatakan sekumpulan harapan, mimpi, keinginan yang diminta setiap manusia secara terus menerus dan berfikir ingin cepat – cepat dikabulkan dengan gambaran kita harus menjadi pribadi yang dibutuhkan Tuhan selama di dunia ini.
Hehe..bisa juga seperti itu, namun semua dapat dikembalikan kepada opini – opini dari masing – masing orang.
Berfikirlah dan lakukanlah apa yang harus dilakukan agar doamu bisa segera terkabul, dan ingatlah bahwa Allah itu baik! Percaya dan yakin itu 2 hal yang sangat dibutuhkan untuk menjadi magnet terkabulnya doa kita..
Dan semoga doa kita lekas terkabul...amin.

NB : namun, 1 kali membuat orang tersenyum sama dengan 10x kita menunduk dan berdoa... ^^


Minggu, 15 Januari 2012


“Kita”……, bukan wasit atau penonton...

Ulurkan tanganmu, agar aku bisa bangkit berdiri lagi....!
aku tak akan pernah bisa melupakan uluran tangan ini...tangan yang memberikan mimpi indah, harapan, dan ketenangan....
Ini yang kedua kalinya kita jatuh dalam lintasan yang sama...
Sakit....sangat sakit....
Aku tahu ini salahku...ini egoku...ini kekuranganku yang harus hadir dikala kita sedang jatuh.
Ayookk kita lari lagi,,
garis finish pun belum terlihat, apakah kita akan terus jatuh disini?
Atau kita hanya akan membayangkan sambil menikmati semua luka apa yang terjadi di garis finish nanti??
Mana tangan kamu...biar aku genggam erat, setidaknya rasakanlah apa yang aku rasakan, secuil puzzle harapan yang harus aku tempel untuk melengkapi mimpi kita.
Jangan dengarkan gemuruh sorak sorai penonton yang melantunkan indahnya lagu cemo’ohan untuk kita..
teruslah kita berlari seperti ini...
Mungkin sang pengadil dilapangan juga tau kalo kita terluka dan harus menghentikan pertandingan ini, namun percayakan pada beliau bahwa kita sanggup menyelesaikanya.
Mari kita selesaikan pertandingan yang tak pernah adil untuk kita ini.
Mari kita buktikan bahwa kita sanggup untuk melewati ini semua..
mari berlari...berlari ...dan terus berlari.....
setidaknya percayalah semua akan baik – baik saja..
demi kita sendiri pastinya....
.......

”Tuhan, kami pun tak akan tau apa yang terjadi nanti, apa yang terjadi esok, lusa, ataupun hari – hari berikutnya...
namun kami percaya, Engakau tidak akan membuat kami menangis lagi, berikanlah yang terbaik untuk kami Tuhan, karena kami akan memberikan yang terbaik dari kami untuk Engkau....Amin”
.....
Sepenggal harapan yang tertulis dalam secuil Puzzle...
percayakan pada hatimu, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini, tersenyumlah agar langkah kaki kita terasa ringan...
persiapkanlah untuk tersenyum bahagia, karena kita akan memanangkan pertandingan ini.....


answer


Aku belum sepenuhnya percaya hidup itu indah !

Ini bukan soal prinsip klasik…
namun lebih kepada cara panyampaian perasaan yang kacau…
Ini bukan masalah yang kacau..
hanya saja, semuanya belum berpihak kepada kami..
Ini bukan masalah hati…
Melainkan cara perasaan berbicara kepada kehidupan yang nyata..
Sakali lagi, ini bukan masalah cinta..
Namun pergolakan pada dua insan yang beradu opini tentang rasa..
Ini bukan soal sayang…
Tapi bagaimana suatu sikap yang hidup untuk selalu menerima…
Ini bukan soal hidup..
Namun hanya sekedar perjalanan untuk mencari jalan aman..
Ini hanyalah sebuah mimpi…
Yang tak tahu kapan akan menjadi nyata…
Ini hanyalah soal harapan..
Yang seperti terlihat indah, namun hanyalah sekedar harapan…
Ini bukan hanya soal janji…
Melainkan sebuah upeti yang harus dibayar demi meraih mimpi..
Dan ini hanyalah sebuah kenyataan hidup…
Yang harus terus dijalani meskipun sakit….
Yang bahkan terlalu sakit untuk dirasakan
Namun...apa yang terjadi dengan esok??
Pasti milik kita...!