Hanya sebuah kata yang ingin keluar dari pena....

Sudah cukup.... aku akan berjalan dengan kaki yang terdapat luka gores, dan tanganku akan tetap melambai meskipun membawa beban berat dalam genggaman, tapi aku puas....puas...dengan melihat setitik sinar hangat yang kelak akan menemaniku selamanya...

Minggu, 22 Januari 2012

Filosofi doaku....




Kapan doaku Engkau kabulkan ya Tuhan...?
.....
Sebuah pertanyaan yang sering terlintas di benak kita, bahkan kerap kali tinggal di hati kita. merupakan suatu sikap dimana kita ingin memohon, bertarima kasih, berbicara, meluapkan isi hati kita, bahkan bercerita tentang apa yang kita alami kepada sang raja kehidupan yang dikemas dalam sebuah doa.
Kita sendiripun tidak akan pernah tau kapan Tuhan akan mengabulkan doa kita....setidaknya kita tidak pernah berhanti untuk memohon keajaiban dalam doa kita. Mungkin menurut sebagian orang doa yang kita panjatkan masih antri untuk dikabulkan, atau mungkin Tuhan sedang melihat seberapa besar kebaikan kita, bahkan ada yang bilang doa yang kita panjatkan kurang serius atau kurang keras, sehingga Tuhan tidak mendengar ataupun masih enggan terhadap apa yang kita minta.
Hahaha....semua mungkin benar, dan gag ada aturan yang menyalahkan bagaimana cara doa yang terbaik. Adalah Hati kita masing – masing yang bisa menilai bagaimana doa yang benar kita agar dikabulkan.
Pasti ada aturan atau cara doa yang baik yang telah diatur dalam agama yang kita anut masing – masing, bahkan apa yang harus kita doakan pun juga sudah ditulis semua sebagai pelengkap agar doa kita terkabul.
Namun dari itu semua, pasti dari pribdi kita mempunyai cara berdoa sendiri.
……
Ehm, sedikit share aja…
Kapan sih kita akan ingat bahwa kita harus berdoa??
Menurut pendapat umum, hampir 50% kita akan berdoa diwaktu kita sedang tertimpa musibah...kemudian 50% berikutnya kita berdoa hanya untuk kewajiban, atau mungkin sudah kebiasaan kita sejak kecil, dan mungkin memang kita orang yang tekun untuk berdoa.
Kemudian muncul pertanyaan lagi, masuk dalam kategori mana sih kita pribadi?
Hanya diri kita yang bisa menjawab pastinya kawan!

Sejenak kita bisa merasakan dengan hati tenang, dengan pikiran rileks, apa cara kita berdoa sudah benar?kenapa doaku tidak dikabulkan?
........................
Pernah teman saya bercerita, dia ingin sekali mendapat pekerjaan. Dikarenakan dia sudah mengganggur kurang lebih 3 tahun. Dan memang dia berdoa dengan sangat kusuk, rajin kegereja, kebetulan dia memang seorang Katholik. namun lama dia menanti doa pun belum dikabulkan, padahal dia tak pernah lupa untuk berdoa setiap saat. Kemudian dia mempunyai inisiatif untuk merubah sikap hidupnya, omosinya, tingkah lakunya yang dulu buruk dan lain – lain. Memang  benar, dia dulu seorang preman, seorang pemuda nakal yang ditakuti banyak orang, kurang bisa mengendalikan emosi dan merupakan pribadi yang sulit diatur. Namun sudah hampir 1 tahun doa dia belum dikabulkan juga. kemudian dia berfikir lagi, mungkin karena usaha yang dia lakukan kurang keras, atau mungkin terkesan asal – asalan. Kemudian dia tetap tekun berdoa, merubah sikap hidupnya menjadi baik, menjadi pribadi yang sabar dan juga tak pernah lelah untuk berusaha dalam mencari pekerjaan, usahanya tak kenal waktu, kesana kemari hanya untuk mencari jawaban diterimanya dirinya untuk bekerja.
Namun lagi – lagi doa dia belum dikabulkan juga???!!!
.........................................
Menurut kalian apa ada yang salah dengan apa yang dia lakukan selama ini?
Padahal semua yang menurutnya baik pun sudah dia lakukan demi sebuah harapan agar doa yang dipanjatkan segera terkabul. Tapi kenyataanya tetap nol besar.
Mungkin apa yang dia lakukan sudah sangat benar, bahkan memang harus dipertahankan. Mengenai perubahan menjadi pribadi yang baik, perubahan rajin berdoa, perubahan sikap yang pantang menyerah itu memang perlu dipertahankan meskipun doanya sudah terkabul dan apa yang dia inginkan sudah tercapai.
Yang jadi masalah bagi sang Pengabul adalah mungkin bagaimana tanggung jawab dari apa yang kita minta itu, untuk dipertahankan dan dijalani seperti apa yang kita minta di awal kita memohon. Manusia merupakan pribadi yang mudah berubah, bahkan dalam 1 detikpun pemikiran sudah bisa berubah. Mungkin itu kelemahan yang paling mendasar dari sifat manusia.
Setidaknya bisa diambil kesimpulan bahwa doa kita pasti dikabulkan oleh sang Pencipta kehidupan, namun tinggal bagaimana kita menempatkan diri kita agar mampu menerima apa yang telah kita minta dan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Atau mungkin keberuntungan hidup sehingga doa yang kita mohon kemarin sudah dikabulkan hari ini, tanpa harus menunggu antrian?!
Berdoa bisa dikatakan sekumpulan harapan, mimpi, keinginan yang diminta setiap manusia secara terus menerus dan berfikir ingin cepat – cepat dikabulkan dengan gambaran kita harus menjadi pribadi yang dibutuhkan Tuhan selama di dunia ini.
Hehe..bisa juga seperti itu, namun semua dapat dikembalikan kepada opini – opini dari masing – masing orang.
Berfikirlah dan lakukanlah apa yang harus dilakukan agar doamu bisa segera terkabul, dan ingatlah bahwa Allah itu baik! Percaya dan yakin itu 2 hal yang sangat dibutuhkan untuk menjadi magnet terkabulnya doa kita..
Dan semoga doa kita lekas terkabul...amin.

NB : namun, 1 kali membuat orang tersenyum sama dengan 10x kita menunduk dan berdoa... ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar