Salahku...
Aku menghindar Bukanya aku
tak mau bertemu kalian,,dan bukanya aku sombong hingga aku tak ingin
terlihat..
Mungkin aku hantu,
setan atau apalah yang menurut kalian cocok buat aku. biarkan aku
menjauh dari kalian untuk sementara waktu sampai aku merasa
termaavkan oleh sikapq sendiri, biar aku menghitung satu persatu biji
kebodohan yang uda aku sebar kedalam persahabatan ini,,sudah banyak
aku melakukan kebodohan yang keluar tanpa aku sengaja dan tak
sengaja, semua keluar begitu saja seperti umpatan latah yang bisa
mumbuat yang lain tertawa sinis.
Ma’avkan aku.....
Bukan maksudku
merendahkan kalian, dan bukan inginku untuk menghancurkan namamu yang
sudah terlanjur tenar, harusnya aku sadar kalian punya segalanya,
bisa melakukan sesuka mau kalian. Dan lagi
– lagi aku yang harus mundur dari pameran seni kekuatan ini...
Ma’avkan aku kawan....
Bukanya aku pengecut
dan harus lari sebelum tau siapa juaranya, aku hanya tidak ingin
salah satu diantara pemenang dan pecundang terdapat spasi
yang menimbulkan ketegangan. Siapa kalian, aku sudah tau dan siapa
aku, kalian pun sudah hafal detailnya, mungkin karena dulu kita
sekumpulan gagak yang ingin terbang jauh dan selalu melewati malam
dengan sekumpulan botol, botol yang menjadi kunci dalam dunia angan.
Mungkin aku sudah terhinggapi setan jahat sehingga harus lari menjauh
dari kalian, aku sadar, aku ngerti, aku salah....
Kawan.....wangi
tembakau yang terbakar belum cukup untuk menjadikan aku tersangka
yang harus dijatuhi hukuman penjara, namun racun nikotin tersebut
sudah bisa menggerakkan kakiku untuk berbalik kanan.
Ketika aku mulai
sadar dari pingsanku, aku tau kalian sudah
harus pergi semakin menjauh dari tempatku, dan karena kebodohanku aku
meninggalkan 1 ujung pena noda hitam pekat yang semakin terurai oleh
bias air hujan pagi ini.
Sekali lagi ma’avkan
aku....