Hanya sebuah kata yang ingin keluar dari pena....

Sudah cukup.... aku akan berjalan dengan kaki yang terdapat luka gores, dan tanganku akan tetap melambai meskipun membawa beban berat dalam genggaman, tapi aku puas....puas...dengan melihat setitik sinar hangat yang kelak akan menemaniku selamanya...

Selasa, 15 Mei 2012


Salahku...

Aku menghindar Bukanya aku tak mau bertemu kalian,,dan bukanya aku sombong hingga aku tak ingin terlihat..
Mungkin aku hantu, setan atau apalah yang menurut kalian cocok buat aku. biarkan aku menjauh dari kalian untuk sementara waktu sampai aku merasa termaavkan oleh sikapq sendiri, biar aku menghitung satu persatu biji kebodohan yang uda aku sebar kedalam persahabatan ini,,sudah banyak aku melakukan kebodohan yang keluar tanpa aku sengaja dan tak sengaja, semua keluar begitu saja seperti umpatan latah yang bisa mumbuat yang lain tertawa sinis.
Ma’avkan aku.....
Bukan maksudku merendahkan kalian, dan bukan inginku untuk menghancurkan namamu yang sudah terlanjur tenar, harusnya aku sadar kalian punya segalanya, bisa melakukan sesuka mau kalian. Dan lagi – lagi aku yang harus mundur dari pameran seni kekuatan ini...
Ma’avkan aku kawan....
Bukanya aku pengecut dan harus lari sebelum tau siapa juaranya, aku hanya tidak ingin salah satu diantara pemenang dan pecundang terdapat spasi yang menimbulkan ketegangan. Siapa kalian, aku sudah tau dan siapa aku, kalian pun sudah hafal detailnya, mungkin karena dulu kita sekumpulan gagak yang ingin terbang jauh dan selalu melewati malam dengan sekumpulan botol, botol yang menjadi kunci dalam dunia angan. Mungkin aku sudah terhinggapi setan jahat sehingga harus lari menjauh dari kalian, aku sadar, aku ngerti, aku salah....
Kawan.....wangi tembakau yang terbakar belum cukup untuk menjadikan aku tersangka yang harus dijatuhi hukuman penjara, namun racun nikotin tersebut sudah bisa menggerakkan kakiku untuk berbalik kanan.
Ketika aku mulai sadar dari pingsanku, aku tau kalian sudah harus pergi semakin menjauh dari tempatku, dan karena kebodohanku aku meninggalkan 1 ujung pena noda hitam pekat yang semakin terurai oleh bias air hujan pagi ini.
Sekali lagi ma’avkan aku....
-6512-

           Kenapa kita ada disini dengan kedua tangan kita saling menggenggam erat dengan 1cm wajah kita saling memandang? aku merasakan ada satu kata yang ingin muncul dari bibirmu, yang sedang tertutup rapat, yang dari sadarmu pun kamu tidak berniat untuk berucap..
Sejenak aku memandang wajah manismu, kamu cantik....manis.... kemudian aku terdiam, sepi, hanya terdengar suara nafasmu dan nafasku yang berusaha berontak dengan ketidak adilan yang ada di tengah – tengah kita saat ini....
apa yang salah dengan tangan kita ini? bahkan egoku telah menjadi noda dalam gumpalan hatimu, telah memutus aliran perasaan yang dulunya mengalir dengan indah...dan akirnya telah menutup pintu yang menyimpan tumpukan ma’av dari hatimu...
apa yang ingin kamu katakan?urungkan saja...sebab aku sudah sangat tahu apa yang hendak keluar dari bibirmu yang indah....
semua yang telah terjadi hari ini pasti akan menjadi hari terindah, dimana kita hanya bisa saling bertukar nafas disaat aku harus menerima 2jam dari 1 minggu yang menyesakkan..
semua yang aku berikan pada malam sebelumnya tak pernah kau ingin mengetahuinya, disaat mimpimu sedang menuju bukit indah, aku selalu menyisispkan kecupan manis dalam nokia kesayanganmu, biarpun saat itu aku merasa tulang kakiku hampir remuk karna menahan 60kg dari berat badanku...
hanya 40menit aku duduk, akupun harus bergegas turun, tak lupa aku tengok jalan aspal halus yang dimana kamu berada disalah satu rumah yang ada disepanjang jalan itu...
gerimis tengah malam ini sedikit mengobati rasa capekku, menemani aku berjalan 500m ketimur menjauhi magnet hatiku yang sedang mimpi indah....

Sejenak untuk merenungkan cintamu dan cintaku……
....................................
Dan ternyata Banyak orang ingin menuai cinta, tapi mereka semua enggan untuk menanamnya.
Apa itu cinta???
Gerimispun pun menjawab bahwa cinta bagakan biji yang harus ditanam, disiram, dipupuk, dipelihara hari demi hari sampai tumbuh menjadi kehangatan, dan jika ia sudah berbuah maka akan menghasilkan ratusan bahkan ribuan biji cinta yang baru lagi.
Untukmu....
Aku Hanya ingin menyakinkan kamu bahwa “sesaat ketika hatimu dan hatiku bertaut dalam cinta, maka cinta itu akan menjadi indah dan menjadi alasan bagi kita untuk berbahagia.”
Dan bila Kamu katakan aku ini seorang pencinta, dan akau setuju. ”Namun cintamu hanya bisa bermuara jika ada aku, demikian pun sebaliknya, karena itu harus ada engkau dan aku agar kata cinta itu mendapatkan maknanya.”
...............................
Ciumanmu membangunkanku dari lamunanku...
*peluk....*
Jangan dilepaskan dulu....semoga kamu bisa mengerti tanpa aku harus menjelaskan...
Mana telingamu, biar aku bisikkan sejumput lelahku menjalani hidup ini, namun tetaplah disini dan jangan menahan langkahku nanti...
Setidaknya hangat pelukanmu akan tetap aku bawa sampai aku mendengar kabar jika kau sudah bahagia nanti....