Hanya sebuah kata yang ingin keluar dari pena....

Sudah cukup.... aku akan berjalan dengan kaki yang terdapat luka gores, dan tanganku akan tetap melambai meskipun membawa beban berat dalam genggaman, tapi aku puas....puas...dengan melihat setitik sinar hangat yang kelak akan menemaniku selamanya...

Jumat, 15 Februari 2013

week....end

Ingin memulai nulis pun harus diam tanpa tahu apa yang ingin aku tulis, menatap kosong tanpa mengerti apa yang sedang aku pikirkan, menenangkan.... ingin memulai sesuatu yang sejak tadi aku bayangkan dan hasilnya namamu....
..............................
Kenapa harus ada hitam bila putih itu menyenagkan???
Kenapa sebegitu yakinya dirimu ketika kita (aku, kamu dan waktu) tidak bisa bersama... baiklah kita lupakan dulu hal rumit itu.
Ketika weekend semakin sempit, ketika waktu untuk bertemu semakin memudar, masihkah kau mempunyai semangat yeng berapi seperti dulu? Bahkan ketika semangatmu mulai membeku oleh emosimu, oleh keluarga dan semakin membeku oleh lelahmu, masihkah kamu mau untuk melihat wajah lelahku? Wajah yang semalaman hampir tidak merasakan betapa empuknya kasur di rumah, senyumku yang hampir tidak pernah lupa dengan bangku transportasi ini, masihkah kamu mau untuk mengikat janji barang 1-2jam dihari ini?
Hubungan ini milik kita, rasa cinta ini milik kita, senyuman, tangis dan tawa meskipun tatapan kosong serig mengisinya, semuanya hanya milik kita (aku, kamu dan waktu) masihkah kamu mau untuk memperlihatkan wajahmu untukku, sekedar sebagai pengobat rindu ini yang hampir enam hari bergulat dngan kota yang melelahkan ini. 

Capek.... mungkin yang kau rasakan, yang kamu derita setiap kali hari ketujuh itu datang, bahkan pengorbananku untuk mendapatkan wajahmu pun sangat melelahkan, namun aku selalu percaya seberat apapun malam ini pasti akan terobati meskipun hanya semenit memandang wajahmu yag kian menjauhiku. Memang terasa dingin malam ini, ujannya kapan akan berhenti woooiii.... sangat dingin ketika pakaian yang kukenakan telah bercampur dengan air hujan, apalagi mendapat tambahan angin hangat AC yang menambah beku badanku, sial.... aku harus menahanya selama 4jam bahkan bisa lebih, ahh... ndak papa yang penting besok aku bisa melihatmu sudah sangat mengobatiku.
Gilakk... malam ini ujannya sangat merata, dari awal keluar kampus sampek kota tujuanku pun diguyur ujan, hemmm.. aku hanya berharap, ketika langkah ini mulai menginjak tanah didepan gang rumahmu, ujan ini pun segera lenyap meskipun meningalkan genangan yang lumayan membasahi kaki. Yaaahhhh.... hanya tinggal harapan, setelah aku melihat gang itu rintik ujan malah datang dengan membawa teman yang lebih banyak... ! ya sudahlah, sepertinya malam ini judulnya dingin pangkat tiga!
Baiklah.... apa sih yang ndak hanya demi melihatmu, mentok – mentoknya lewat rumahmu berkali – kali pun udah cukup mengobati sedikit rindu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar