Selamat pagi siang, cuacamu panas banget
hari minggu ini, tapi kenapa suasana hatimu tetap sedingin hujan tadi
malam. Kemarin hujan bukan?sepertinya sore yang hujan namun malam
hanya meninggalkan luka yang terbalut dingin..Baru sore kemarin
sampai rumah dengan sisa – sisa tubuh lemas yang di gambari sakit
pada benak ini, ternyata sisa benjolan masih ada seperti luka yang
tak terlihat dari luar namun di dalam serasa pingsan..
Slamat pagi jam dindingku, kok jalanmu
cepat sekali, sudah jam 10 nih kau meninggalkan pagi ini. Baiklah aku
mulai langkahku dengan kepala yang hampir pecah apalagi siangmu
serasa panas sekali.kenapa mendungmu tak kunjung datang untuk
membuatku teduh?
Selamat pagi langkahku, eh.. ini masih
pagi bukan? Sepertinya sudah menjelang terik, tapi tak apalah yang
penting semangatku untuk berjalan masih seperti semangatku pagi tadi.
Selamat pagi langkahku, ngomong –
ngomong cepat sekali kamu berjalan seperti mengejar sesuatu hal yang
memaksa untuk lari, yahhh... meskipun kamu pegang tangannya sekuat
tenagamu namun sepertinya langkah kakimu kurang meyakinkannya untuk
tetap ada untukmu bahkan mungkin menolehpun pasti dia sudah tidak
mau.
Selamat siang keringatku, hemmm...
mirip seperti pengemis yang tak pernah mandi, keringat ini keluar
dengan derasnya yaaa... padahal hanya berjalan 500m saja untuknya.
Merasa risih sangat risih, dan hanya bisa berteduh di bawah angan –
angan dan diterpa sedikit angin yang datang seiring lewatmu dengan
seonggok kebencian, bahkan melihatku pun enggan...
Selamat siang nelangsa,
...................................................
Selamat siang nelangsa,
....................................................(lagi)
Selamat siang genangan di pojok mata,
Apa yang membuatku berfikir kalau kamu ada disana? Apa yang mumbuatku
mengejarmu dengan langkah ini? Yaaahhh... memang untukmu.. setelah
melihatmu disana dengan wajah – wajah ceria sang sahabat, langkah
ini pun terhenti, mengamati, sekitarmu berharap bisa membuatmu
tersenyum tanpa ingat mata – mata ini.
Selamat siang ..........., berfikir
sembari melangkah tanpa arah yang pasti, dan kenapa hujan yang
kuharapkan tak menampakkan sedikitpun mendungnya? Jauh juga langkah
ini meninggalkan pagi. Apa yang ada didalam pikiranmu sampai
menolehpun kamu jijik, namun hanya meninggalkan punggung yang hilang
ditikungan. Aku belum juga menemukan jawabannya.....
“...terimakasih sudah mau pergi dari
depan rumahku......”
Selamat siang .........., kok hujannya
gag kunjung datang ya??? Padahal ingin merasakan apa yang kemarin
malam kamu rasakan disini, menunggu hujan reda berbalut angin
dingin...
Ya sudahlah.....aku tunggu di sini
saja.................
aku yakin pasti kamu akan datang.... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar